Jenglot Srigala berusia 100 tahun ditemukan seorang paranolmal muda, Yogi Si Jampang (21), warga Jalan Jamika RT 02/05, Kelurahan Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay, Bandung, Jawa Barat.
Yogi menemukan jenglot tersebut setelah melewati proses ritual selama dua jam pada malam Jumat lalu.
Jenglot Serigala itu memiliki rambut sepanjang 30 sentimeter dan tinggi 15 centi meter. Badannya seperti mumi dengan kedua tangan menyilang di dada. Jenglot tersebut juga memiliki kuku-kuku panjang.
"Jenglot adalah manusia yang dulunya memiliki ilmu batara karang, ilmu kebal dan abadi. Tetapi karena manusia tidak bisa melawan kuasa Tuhan, dia akhirnya mati tetapi jasadnya tak diterima bumi," terang Yogi kepada wartawan di Bandung, Jumat (4/3/2011).
Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Algifari ini yakin bahwa jenglot salah satu bentuk keagungan Tuhan. Proses pengambilan jenglot ini, kata dia dilakukan dengan ritual khusus. Sang jenglot, lakata dia, dipancing masuk ke dalam toples dan ditutup kain sorban. Proses penarikkan jenglot berlasung selama 40 menit.
"Kita menarik benda pusaka yang terpendam di bumi," ujarnya.
Setelah ditangkap, jenglot bernamaa Ki Darta ini akan Yogi rawat sendiri. Seminggu sekali Ki Darta harus diberi makan berupa tetes darah manusia atau sarah ayam cemani (berbulu hitam).
"Tapi karena ayam cemani sulit, saya kasih darah sendiri. Awalnya saya teteskan satu tetes darah, setelah itu dia akan menyedot darah saya secara goib," tutur pemuda asal Jampang Kulon ini.
Menurutnya, fungsi jenglot bermacam-macam. Bisa ditanam sebagai tumbal supaya usaha bisa maju, atau tumbal pembangunan gedung. Selain itu, orang yang memegangnya juga akan kebal santet dan kebal senjata tajam.
Yogi lalu mendemonstrasikan kekuatan jenglot. Dia mengambil silet baru lalu memotong rambut seorang wartawan yang menjadi 'model'. Sebelum wartawan memegang jenglot, rambutnya mudah sekali terpotong. Tetapi ketika dia memegang jenglot, rambutnya tidak mampu dipotong silet baru tersebut.
Setelah demo, Yogi memakan silet tersebut seperti layaknya makan keripik. Menurutnya, tidak mudah memelihara jenglot karena dia bisa menyedot ilmu pemiliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar